Keikhlasan adalah salah satu nilai yang sangat dihargai dalam Islam dan berbagai tradisi spiritual lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga keikhlasan dalam niat dan tindakan merupakan tantangan tersendiri. Ada beberapa perkara yang dapat menggugurkan keikhlasan seseorang, yang perlu diwaspadai agar kita tetap berada di jalur yang benar. Berikut adalah empat perkara yang bisa menggugurkan keikhlasan:
1. Riya (Pamer)
Riya adalah sikap melakukan amal atau ibadah dengan tujuan untuk dipuji atau mendapatkan pengakuan dari orang lain, bukan karena Allah semata. Riya merupakan salah satu bentuk syirik kecil yang sangat berbahaya bagi keikhlasan. Contohnya, seseorang yang sholat dengan khusyuk hanya ketika dilihat orang lain, namun saat sendirian ia melakukannya dengan tergesa-gesa. Dalam Al-Quran, Allah berfirman:
“Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, yang berbuat karena riya” (QS. Al-Ma’un: 4-6).
2. Sum'ah (Ingin Didengar)
Sum'ah mirip dengan riya, namun lebih terkait dengan ucapan. Seseorang melakukan amal kebaikan dan ingin agar orang lain mendengar tentang amalnya tersebut, sehingga ia mendapatkan pujian. Misalnya, seseorang yang suka menceritakan tentang sedekah yang ia berikan kepada orang lain dengan harapan mendapat pujian atau dianggap dermawan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa yang beramal karena ingin didengar orang lain, maka Allah akan memperdengarkan aibnya di akhirat kelak” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Ujub (Kagum Pada Diri Sendiri)
Ujub adalah sikap merasa bangga dan kagum terhadap diri sendiri atas amal ibadah atau kebaikan yang telah dilakukan. Hal ini bisa mengakibatkan seseorang lupa bahwa segala kebaikan yang dilakukan adalah karena rahmat dan taufik dari Allah, bukan semata-mata hasil usaha pribadi. Ujub dapat merusak keikhlasan karena seseorang menjadi sombong dan merasa lebih baik dari orang lain. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
“Mencintai pujian dari manusia dan mengharapkan kedudukan dari mereka adalah penyakit yang berbahaya, tetapi ujub lebih berbahaya dari itu”.
4. Hasad (Dengki)
Hasad adalah perasaan tidak senang melihat orang lain mendapatkan nikmat atau kelebihan, dan menginginkan agar nikmat tersebut hilang dari orang lain. Perasaan hasad dapat menggerus keikhlasan, terutama jika seseorang berbuat kebaikan atau ibadah hanya untuk menyaingi atau mengalahkan orang lain, bukan karena Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Janganlah kalian saling mendengki, saling menipu, saling benci, saling berpaling dan janganlah kalian melakukan transaksi di atas transaksi orang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” (HR. Muslim).
Kesimpulan
Menjaga keikhlasan adalah perjalanan panjang yang memerlukan muhasabah (introspeksi) dan tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) secara terus-menerus. Riya, sum'ah, ujub, dan hasad adalah empat perkara yang dapat menggugurkan keikhlasan seseorang. Dengan menyadari dan menjauhi perkara-perkara ini, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjaga kemurnian niat dalam setiap amal dan ibadah kita. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk selalu ikhlas dalam segala perbuatan. Amin.