Dalam tradisi Islam, dzikir (mengingat Allah) memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Dzikir dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, mencari ketenangan hati, dan memohon kebaikan baik di dunia maupun di akhirat. Namun, terdapat pandangan menarik dari Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam karya beliau, Nuzhah Al-Muttaqin, yang menyatakan bahwa ada ayat tertentu dalam Al-Qur'an yang dapat berfungsi sebagai pengganti berbagai dzikir karena mengandung doa untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat.

Makna Dzikir dan Keutamaannya

Dzikir mencakup berbagai bentuk ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan lain-lain. Dalam berbagai hadith, Rasulullah SAW menekankan pentingnya dzikir, seperti dalam hadith riwayat Muslim yang menyebutkan, “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.”

Ayat yang Menggantikan Dzikir

Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam bukunya Nuzhah Al-Muttaqin halaman 400-401 menyebutkan bahwa ada ayat tertentu yang memiliki keistimewaan sedemikian rupa sehingga dapat menggantikan berbagai bentuk dzikir. Salah satu ayat yang sering diulas dalam konteks ini adalah Surat Al-Baqarah ayat 201:

"Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.'"

Kandungan Doa yang Komprehensif

Ayat ini dianggap komprehensif karena mencakup tiga permintaan utama:

  1. Kebaikan di Dunia: Ini mencakup segala bentuk kebaikan yang diinginkan seorang hamba di dunia, seperti kesehatan, rezeki, dan kebahagiaan.
  2. Kebaikan di Akhirat: Ini merujuk pada segala bentuk kebaikan yang diinginkan di akhirat, seperti surga dan keselamatan dari siksa.
  3. Perlindungan dari Siksa Neraka: Ini adalah permohonan perlindungan dari azab yang paling berat, yaitu siksa neraka.

Pengganti Dzikir

Dalam Nuzhah Al-Muttaqin, Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha menjelaskan bahwa mengingat Allah dengan membaca ayat ini secara rutin dapat memberikan manfaat yang serupa dengan berbagai dzikir yang dianjurkan. Ini tidak berarti bahwa dzikir-dzikir lain tidak penting, tetapi menunjukkan bahwa ada ayat dalam Al-Qur'an yang memiliki keutamaan luar biasa dan dapat menjadi bagian penting dari rutinitas ibadah seorang Muslim.

Kesimpulan

Pandangan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha memberikan wawasan baru tentang cara mendekatkan diri kepada Allah melalui ayat-ayat Al-Qur'an. Surat Al-Baqarah ayat 201, dengan doa yang komprehensif untuk kebaikan di dunia dan akhirat serta perlindungan dari siksa neraka, menjadi bukti betapa luasnya rahmat dan kebijaksanaan yang terkandung dalam Al-Qur'an. Dengan memahami dan mengamalkan ayat ini, seorang Muslim dapat meraih keberkahan yang besar dalam kehidupannya.