Surah Al-Baqarah, surah kedua dalam Al-Qur'an, mengandung dua ayat terakhir yang sangat istimewa. Ayat-ayat ini memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan diyakini sebagai sebab dicukupkannya seorang hamba dari segala keburukan serta dimudahkannya kebaikan dalam hidupnya.

Ayat-ayat tersebut adalah:

  • "Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Mereka semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya,' dan mereka mengatakan, 'Kami dengar dan kami taat.' (Mereka berdoa), 'Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.'" (QS. Al-Baqarah: 285)

  • "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.'" (QS. Al-Baqarah: 286)

Kedudukan dan Keutamaan Dua Ayat Terakhir Al-Baqarah

Dalam banyak hadits, Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya menghafal dan membaca dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah. Salah satunya adalah hadits dari Abu Mas'ud Al-Anshari yang meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

"Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah pada malam hari, maka itu sudah cukup baginya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Para ulama menjelaskan bahwa kata "cukup" dalam hadits ini bisa berarti beberapa hal. Di antaranya adalah bahwa dua ayat ini cukup sebagai perlindungan dari gangguan syaitan, sebagai penjagaan dari keburukan dunia dan akhirat, serta sebagai sarana untuk mendapatkan kebaikan yang banyak dari Allah Ta'ala.

Kandungan Spiritual dan Makna Ayat

Ayat ke-285 berbicara tentang keimanan yang sempurna. Ayat ini menegaskan bahwa Rasulullah ﷺ dan umatnya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya tanpa membeda-bedakan di antara mereka. Sikap "Kami dengar dan kami taat" yang disebutkan dalam ayat ini menunjukkan sikap penyerahan total kepada kehendak Allah, sebuah kualitas yang penting dalam mencapai ketenangan dan keberhasilan spiritual.

Ayat ke-286 memberikan penghiburan bagi umat Islam bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kesanggupannya. Dalam ayat ini, terdapat doa untuk meminta ampunan, rahmat, dan pertolongan dari Allah. Ayat ini juga mengandung makna tentang kasih sayang Allah yang tak terbatas dan betapa Dia mengetahui kelemahan hamba-hamba-Nya.

Sebab Kemudahan dalam Kebaikan

Dengan memahami, mengamalkan, dan mengulang dua ayat terakhir ini, seorang Muslim dapat memperoleh perlindungan dari keburukan dan dimudahkan dalam urusan-urusannya. Keberkahan yang dibawa oleh ayat-ayat ini mencakup berbagai aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi.

Keutamaan lainnya adalah bahwa ayat-ayat ini dapat menjadi sumber ketenangan dan kekuatan spiritual. Dalam situasi sulit atau penuh cobaan, ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah selalu bersama hamba-hamba-Nya yang berserah diri kepada-Nya dan memohon ampunan serta pertolongan-Nya.

Penutup

Dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah bukan hanya sekedar ayat yang dibaca, tetapi juga menjadi penolong dan pelindung bagi seorang Muslim. Keistimewaannya yang begitu besar membuatnya menjadi amalan harian yang sebaiknya tidak ditinggalkan. Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang selalu diberi kecukupan dari segala keburukan dan dimudahkan dalam mendapatkan kebaikan, dengan keberkahan dua ayat terakhir ini. Amin.