Dalam perjalanan hidup ini, seringkali kita merasa cemas dan gelisah tentang rezeki yang akan datang. Terutama, ketika kita dihadapkan dengan gaji atau penghasilan yang mungkin terasa kecil. Namun, dalam ajaran agama Islam, keyakinan bahwa rezeki telah ditetapkan oleh Allah menjadi pijakan yang kuat untuk menenangkan hati dan merelakan segala yang terjadi.

Allah SWT telah dengan jelas menyatakan dalam Al-Qur'an bahwa Dia-lah yang Maha Memberi Rezeki. Firman Allah dalam Surah At-Talaq ayat 2-3, "Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."

Dari ayat ini, kita dapat memahami bahwa ketakwaan dan kepercayaan kepada Allah merupakan kunci utama dalam meraih rezeki. Allah tidak memandang seberapa besar nominal yang kita terima, namun Dia memandang keikhlasan dan usaha yang kita lakukan. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Ankabut ayat 69, "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik."

Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa melakukan ikhtiar merupakan bagian dari kewajiban yang harus kita tunaikan. Kita harus bekerja keras, berusaha, dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk mencapai apa yang kita inginkan. Namun, setelah itu, kita harus melepaskan segala bentuk kekhawatiran dan kecemasan, serta mempercayakan segala yang terjadi kepada kehendak Allah.

Pengalaman Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kepada kita tentang keikhlasan dan ketenangan dalam menghadapi rezeki. Beliau pernah bersabda, "Seandainya kamu bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya kamu akan diberi rezeki sebagaimana burung yang diberi rezeki; ia keluar di pagi hari dengan perut kosong dan kembali pada petang hari dengan perut yang penuh." (HR. At-Tirmidzi)

Dari sabda tersebut, kita dapat belajar untuk benar-benar bergantung kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hal rezeki. Sebagaimana burung yang mempercayakan kebutuhan hidupnya sepenuhnya kepada Allah, demikian pula kita harus mempercayakan segala hal kepada-Nya.

Jadi, ketika kita merasa gelisah tentang gaji atau nominal yang kecil, ingatlah bahwa segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah. Melakukan ikhtiar adalah kewajiban kita, namun hasil akhirnya adalah urusan Allah. Dengan melepaskan kekhawatiran dan menguatkan keyakinan kepada-Nya, kita akan mendapatkan ketenangan dan kedamaian dalam menjalani hidup ini. Sebab, sesungguhnya Allah-lah yang Maha Mengetahui dan Maha Pemurah kepada hamba-Nya yang berusaha dengan sungguh-sungguh.