Hadis dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menyatakan: “Jadilah kamu di dunia ini seolah-olah kamu orang asing atau pengembara.” Hadis ini memiliki makna yang dalam dan relevansi yang kuat dalam kehidupan setiap Muslim. Rasulullah SAW memberikan nasihat ini untuk mengingatkan umatnya agar tidak terjebak dalam pesona dunia dan selalu mengingat tujuan akhir, yaitu kehidupan akhirat.
Pengertian Hadis
Hadis ini mengandung dua analogi, yaitu orang asing (gharib) dan pengembara (ibnu sabil):
-
Orang Asing (Gharib): Orang asing adalah seseorang yang berada di tempat yang bukan tanah kelahirannya. Ia menyadari bahwa tempat tersebut hanya sementara dan pada akhirnya akan kembali ke kampung halamannya. Dengan demikian, ia tidak terlalu terikat dengan tempat tersebut dan tidak berusaha untuk memiliki segala sesuatu yang ada di sana.
-
Pengembara (Ibnu Sabil): Pengembara adalah seseorang yang sedang dalam perjalanan menuju tujuan tertentu. Ia hanya akan tinggal sementara di suatu tempat untuk memenuhi kebutuhannya sebelum melanjutkan perjalanan. Fokusnya adalah mencapai tujuan akhir, sehingga ia tidak akan terlalu sibuk dengan hal-hal yang bersifat sementara.
Hikmah dari Hadis
-
Kesadaran Akan Kehidupan Akhirat: Hadis ini mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia adalah sementara dan tujuan akhir kita adalah kehidupan akhirat. Seperti seorang pengembara yang hanya singgah sementara di suatu tempat, kita juga harus menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah persinggahan sebelum menuju kehidupan yang kekal.
-
Prioritas dalam Hidup: Menganggap diri sebagai orang asing atau pengembara membantu kita untuk menentukan prioritas dalam hidup. Fokus utama kita haruslah pada amal dan ibadah yang akan membawa kita kepada keridhaan Allah SWT dan kebahagiaan di akhirat. Harta, kedudukan, dan kesenangan duniawi adalah hal-hal sementara yang tidak boleh mengalihkan perhatian kita dari tujuan utama.
-
Kehidupan yang Sederhana: Dengan menyadari bahwa kita adalah pengembara, kita akan lebih cenderung untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam mengejar materi. Seorang pengembara hanya membawa bekal secukupnya dan tidak terbebani oleh hal-hal yang tidak penting. Begitu juga, kita harus mengambil pelajaran untuk hanya mengambil yang benar-benar diperlukan dan tidak tenggelam dalam kemewahan dunia.
-
Ketahanan dan Kesabaran: Menjadi pengembara memerlukan ketahanan dan kesabaran, terutama ketika menghadapi berbagai kesulitan dalam perjalanan. Begitu juga, dalam kehidupan ini, kita harus bersabar menghadapi berbagai ujian dan cobaan, dengan keyakinan bahwa semua itu adalah bagian dari perjalanan menuju tujuan akhir yang lebih baik.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari
-
Memperbanyak Amal Ibadah: Fokuskan diri pada amal ibadah yang dapat membawa manfaat jangka panjang di akhirat, seperti shalat, puasa, zakat, dan amal kebajikan lainnya.
-
Menghindari Kemewahan Berlebihan: Hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam mengejar harta benda duniawi. Ingat bahwa semua yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan sementara.
-
Berbuat Baik kepada Sesama: Sebagai pengembara di dunia ini, kita harus selalu berusaha untuk berbuat baik kepada sesama manusia, mempererat tali silaturahmi, dan membantu mereka yang membutuhkan.
-
Menguatkan Kesabaran: Dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, perbanyaklah sabar dan tawakal kepada Allah SWT. Ingat bahwa setiap ujian adalah bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan abadi di akhirat.
Kesimpulan
Hadis “Jadilah kamu di dunia ini seolah-olah kamu orang asing atau pengembara” mengajarkan kita untuk selalu mengingat bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Dengan memahami dan mengamalkan makna hadis ini, kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih bijak, fokus pada tujuan akhir, dan tidak terlena oleh pesona dunia yang fana. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari hadis ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar selalu berada di jalan yang diridhai oleh Allah SWT.