Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan mendasar yang memastikan kelangsungan hidupnya. Bernafas adalah kebutuhan fisiologis utama yang, tanpa itu, seseorang tidak akan bertahan hidup. Namun, dalam perspektif keislaman, ada kebutuhan yang dinilai lebih mendasar dan lebih penting daripada bernafas, yaitu kebutuhan akan Syariah. Lalu, bagaimana bisa hukum dan aturan agama dianggap lebih esensial daripada kehidupan itu sendiri?

1. Pengertian Syariah dan Tujuan Hidup dalam Islam

Syariah secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang berarti "jalan menuju sumber air," yang secara istilah merujuk pada aturan-aturan hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur'an, Hadis, Ijma, dan Qiyas. Syariah mengatur segala aspek kehidupan manusia, baik dalam hubungan dengan Allah, manusia, maupun alam semesta. Dalam pandangan Islam, kehidupan ini bukan sekadar perjalanan duniawi, melainkan sebuah ujian menuju kehidupan abadi di akhirat.

Islam mengajarkan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah dan menegakkan keadilan, kedamaian, serta kebenaran. Di sini, Syariah adalah kompas utama yang membimbing manusia menuju tujuan hakiki ini, menjaga mereka tetap berada di jalan yang lurus, dan memberikan pedoman untuk menjalani hidup dengan penuh keberkahan.

2. Syariah sebagai Panduan Hidup Manusia

Kebutuhan terhadap Syariah dianggap lebih penting daripada bernafas karena Syariah adalah fondasi yang menjamin kehidupan manusia memiliki makna dan arah. Hidup tanpa bimbingan ilahi dari Syariah dianggap hampa, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan mudah tersesat dalam kehampaan duniawi. Manusia yang tidak mengikuti Syariah mungkin memenuhi kebutuhan fisik, namun kosong secara spiritual.

Dalam konteks ini, Syariah memberikan pedoman untuk setiap aspek kehidupan – mulai dari ibadah, akhlak, muamalah, hingga peradilan. Dengan menjalankan Syariah, seorang Muslim diharapkan mampu membangun kehidupan pribadi dan sosial yang harmonis, adil, dan terjaga dari hal-hal yang merugikan diri dan orang lain. Syariah juga menjaga keseimbangan dalam masyarakat, memastikan keadilan dan kesejahteraan untuk semua.

3. Mengapa Syariah Dianggap Lebih Penting daripada Bernafas?

Sebagai seorang Muslim, keyakinan bahwa kebutuhan terhadap Syariah lebih penting dari bernafas bukan berarti menyepelekan pentingnya kehidupan. Sebaliknya, hal ini menunjukkan bahwa hidup yang berkualitas di mata Allah adalah hidup yang berada di bawah hukum-Nya. Ada beberapa alasan mengapa Syariah diibaratkan lebih penting dari bernafas:

  • Makna Kehidupan yang Hakiki: Islam menekankan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah tujuan utama. Syariah adalah jalan menuju kehidupan akhirat yang penuh kebahagiaan dan keselamatan. Tanpa mengikuti Syariah, hidup seseorang tidak akan mencapai tujuan hakiki ini.

  • Penjagaan terhadap Agama: Berpegang teguh pada Syariah adalah bentuk penjagaan terhadap agama, yang oleh Islam dianggap sebagai salah satu dari lima maqasid syariah (tujuan utama syariah), bersama dengan penjagaan terhadap kehidupan, akal, keturunan, dan harta. Syariah mengutamakan agama sebagai prioritas utama manusia, sebab dari agamalah manusia mengenal Allah dan memahami tujuan hidup yang lebih tinggi.

  • Pembentukan Karakter dan Peradaban yang Luhur: Syariah mengajarkan etika dan akhlak yang membentuk karakter manusia menjadi insan yang penuh kasih sayang, adil, dan jujur. Kehidupan yang terikat pada Syariah menciptakan peradaban yang damai dan seimbang. Dalam perspektif ini, Syariah dianggap lebih penting karena memberikan kehidupan yang bermakna dan mulia.

4. Syariah sebagai Sumber Kedamaian dan Keselamatan

Kebutuhan terhadap Syariah menjadi lebih mendesak karena tanpa aturan ilahi, manusia akan kehilangan panduan yang jelas dalam mencari kedamaian dan keselamatan. Syariah menjadi sumber kedamaian bagi hati dan jiwa manusia. Saat Syariah dijalankan, seorang Muslim merasa tenang karena yakin bahwa dia berada di jalan yang benar, terlindungi dari dosa, dan di bawah naungan rahmat Allah.

Kesimpulan

Kebutuhan terhadap Syariah dianggap lebih penting daripada bernafas karena Syariah memberikan arah hidup, makna, dan kesejahteraan hakiki yang melebihi keinginan-keinginan duniawi. Bagi seorang Muslim, berpegang pada Syariah bukanlah pilihan, tetapi keharusan untuk memenuhi tujuan keberadaan di muka bumi ini dan memperoleh ridha Allah. Bernafas adalah kebutuhan fisik yang fana, sedangkan Syariah adalah kebutuhan spiritual yang membawa kehidupan manusia ke arah yang lebih tinggi dan abadi.