Dalam perjalanan hidup ini, kita sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan yang menguji keteguhan iman dan keikhlasan hati. Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu bersandar pada Allah SWT, Sang Pencipta yang Maha Kuasa, dalam setiap kondisi yang kita hadapi. Salah satu bentuk keyakinan dan ketundukan kita kepada Allah adalah dengan memohon agar Dia mengentengi beban-beban yang terasa berat, terutama dalam menjalankan syariat-Nya.
Memahami Keringanan dalam Islam
Islam, sebagai agama yang penuh rahmat, telah menetapkan prinsip-prinsip yang memberi kemudahan bagi umatnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. Al-Baqarah: 185)
Ayat ini menegaskan bahwa Islam bukanlah agama yang dimaksudkan untuk memberatkan atau menyusahkan pemeluknya. Dalam banyak aspek, Islam memberikan rukhsah (keringanan) bagi mereka yang berada dalam keadaan tertentu, seperti sakit, safar (perjalanan), atau kondisi lemah lainnya.
Contoh konkret dari keringanan ini adalah diperbolehkannya jama' dan qashar (meringkas dan menggabungkan) shalat bagi musafir, serta diperbolehkannya tidak berpuasa bagi orang yang sakit atau dalam perjalanan dengan syarat menggantinya di lain waktu.
Mengentengi Islam melalui Doa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin merasa lemah atau berat dalam menjalankan beberapa kewajiban agama. Pada saat-saat seperti ini, penting untuk memohon pertolongan kepada Allah. Doa adalah salah satu cara terbaik untuk meminta kekuatan dan keringanan dari-Nya. Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita berbagai doa untuk memohon keringanan dan bantuan. Salah satunya adalah:
"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan Engkau menjadikan yang sulit itu mudah jika Engkau menghendaki." (HR. Ibnu Hibban)
Doa ini mengingatkan kita bahwa segala bentuk kemudahan dan kekuatan sejatinya berasal dari Allah. Ketika kita merasa lemah, baik fisik maupun spiritual, kita dianjurkan untuk meminta kepada-Nya agar diberi kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan kewajiban agama.
Sumber Kekuatan dari Allah
Kekuatan sejati dalam menjalani hidup ini datang dari keyakinan dan kebergantungan kita pada Allah. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan, tetapi dengan bantuan Allah, tidak ada yang mustahil. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang berjuang untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)
Ayat ini memberikan semangat bahwa siapa pun yang berusaha dengan ikhlas dan sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya, akan mendapat pertolongan dan bimbingan dari-Nya. Allah akan memberikan kekuatan dan petunjuk kepada hamba-Nya yang tulus dalam beramal.
Menguatkan Iman Melalui Istiqamah
Istiqamah, atau konsistensi dalam menjalankan perintah Allah, adalah kunci untuk meraih kekuatan dari-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
"Berlaku luruslah (istiqamahlah) kalian, dan kalian tidak akan mampu melakukannya (secara sempurna), tetapi mendekatilah hal itu dan bergembiralah." (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun sulit untuk mencapai kesempurnaan dalam ibadah, kita dianjurkan untuk tetap berusaha dan berdoa agar diberikan kekuatan dan kemudahan oleh Allah. Dengan istiqamah, kita menunjukkan kesungguhan hati dalam menjalankan agama, dan dengan demikian, Allah akan mempermudah jalan kita.
Penutup
Mengentengi Islam untuk diri yang lemah bukan berarti mengabaikan kewajiban atau mencari-cari alasan untuk menghindari ibadah. Sebaliknya, itu adalah bentuk permohonan kepada Allah agar Dia memberikan kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan perintah-Nya. Kita harus selalu ingat bahwa sumber kekuatan sejati hanya datang dari Allah. Dengan doa, usaha, dan keyakinan yang kuat, kita dapat menjalani kehidupan ini dengan lebih ringan dan bermakna, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang penuh rahmat.