Pada tahun 610 M, sebuah peristiwa agung terjadi yang mengubah arah sejarah umat manusia, khususnya bagi umat Islam. Peristiwa ini adalah pengangkatan Muhammad bin Abdullah sebagai rasul, utusan Allah SWT, yang dimulai dengan turunnya wahyu pertama di Gua Hira.

Latar Belakang Kehidupan Nabi Muhammad

Nabi Muhammad lahir pada tahun 570 M di Mekkah, sebuah kota penting di wilayah Hijaz, Jazirah Arab. Ia berasal dari keluarga terpandang, Bani Hasyim, salah satu klan dari suku Quraisy. Sejak kecil, Nabi Muhammad dikenal sebagai pribadi yang jujur, amanah, dan memiliki akhlak yang luhur. Masyarakat Mekkah memberikan gelar Al-Amin, yang berarti "orang yang dapat dipercaya". Kehidupannya yang penuh integritas membuatnya dihormati oleh orang-orang di sekitarnya.

Namun, sebelum pengangkatannya sebagai rasul, kondisi sosial di Mekkah dan sekitarnya dipenuhi dengan praktik-praktik jahiliyah seperti penyembahan berhala, ketidakadilan sosial, dan perlakuan buruk terhadap perempuan dan anak-anak. Hati Nabi Muhammad meresahkan kondisi masyarakat yang rusak secara moral ini. Oleh karena itu, beliau sering menyendiri untuk merenung di Gua Hira, sebuah gua yang terletak di Jabal Nur, di dekat Mekkah.

Wahyu Pertama di Gua Hira

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad menjalani perenungan spiritual yang mendalam di Gua Hira. Di sinilah, pada malam 17 Ramadan, Malaikat Jibril turun untuk menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT. Peristiwa ini menandai awal pengangkatannya sebagai rasul. Wahyu yang disampaikan adalah lima ayat pertama dari Surat Al-Alaq:

  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
  2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
  3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.
  4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
  5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kata "Iqra" yang berarti "bacalah" adalah perintah pertama yang diberikan kepada Nabi Muhammad. Ini bukan hanya seruan untuk membaca dalam arti literal, tetapi juga ajakan untuk memahami, merenung, dan menyebarkan ilmu pengetahuan yang datang dari Allah SWT. Wahyu ini juga menegaskan bahwa Allah adalah Sang Pencipta, yang menciptakan manusia dari segumpal darah, dan bahwa ilmu pengetahuan adalah anugerah yang diberikan oleh-Nya kepada umat manusia.

Awal Kerasulan dan Tugas Nabi Muhammad

Setelah menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad merasa gentar dan kembali ke rumahnya dengan perasaan yang berat. Beliau menceritakan pengalaman tersebut kepada istrinya, Khadijah binti Khuwailid, yang kemudian menenangkannya. Khadijah meyakinkan Nabi Muhammad bahwa Allah tidak akan menelantarkannya dan mengajak beliau untuk menemui sepupunya, Waraqah bin Naufal, seorang rahib Nasrani yang ahli dalam kitab-kitab suci. Waraqah memastikan bahwa yang dialami Nabi Muhammad adalah tanda kerasulan, seperti yang pernah terjadi pada nabi-nabi sebelumnya.

Peristiwa turunnya wahyu pertama ini menandai awal kerasulan Nabi Muhammad. Selama 23 tahun berikutnya, beliau menerima wahyu-wahyu dari Allah SWT yang kemudian disusun menjadi Al-Qur'an, kitab suci umat Islam. Nabi Muhammad ditugaskan untuk menyebarkan ajaran Islam, mengajarkan tauhid (keesaan Allah), dan memimpin umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik, berlandaskan keadilan, kasih sayang, dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Tantangan Awal dalam Penyebaran Islam

Awal masa kerasulan Nabi Muhammad dihadapkan pada tantangan besar. Penduduk Mekkah, khususnya para pemimpin Quraisy, menolak ajaran tauhid yang disampaikannya. Mereka merasa terancam karena ajaran Islam menentang praktik penyembahan berhala yang telah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Meskipun demikian, Nabi Muhammad tetap teguh dalam menyebarkan risalahnya dengan penuh kesabaran dan keberanian.

Dalam fase awal ini, Nabi Muhammad menyampaikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi kepada kerabat dekat dan sahabat-sahabatnya. Beberapa orang yang pertama kali memeluk Islam antara lain Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan Zaid bin Haritsah. Penyebaran Islam secara rahasia berlangsung selama tiga tahun sebelum akhirnya Nabi Muhammad menerima perintah untuk berdakwah secara terbuka.

Kesimpulan

Pengangkatan Nabi Muhammad sebagai rasul pada tahun 610 M adalah momen penting yang menandai dimulainya dakwah Islam. Wahyu pertama yang diterima di Gua Hira merupakan pesan ilahi yang mengajarkan pentingnya ilmu pengetahuan dan tanggung jawab Nabi Muhammad dalam menyebarkan ajaran Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Perjuangan kerasulan Nabi Muhammad tidaklah mudah, namun dengan kesabaran dan keteguhan hati, beliau berhasil membawa perubahan besar dalam sejarah peradaban dunia. Islam, sebagai agama yang penuh rahmat dan kedamaian, menyebar luas dan menjadi panduan hidup bagi miliaran umat manusia hingga hari ini.