Dalam Al-Quran, Allah SWT menjelaskan dalam Surat Shod ayat 24 tentang kecenderungan manusia untuk berbuat zalim, khususnya ketika mereka berada dalam posisi kekuasaan atau bersekutu dengan orang lain. Ayat ini berbunyi:
"Sungguh banyak dari orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain, kecuali mereka yang beriman dan mengerjakan amal saleh, tapi mereka itu sedikit." (Surat Shod: 24)
Tafsir dan Makna Ayat
Ayat ini muncul dalam konteks kisah Nabi Dawud AS, yang didatangi oleh dua orang yang sedang berselisih. Salah satu dari mereka mengeluh bahwa yang lain telah berbuat zalim dalam hal pembagian harta. Dalam merenungkan masalah tersebut, Nabi Dawud diingatkan oleh Allah bahwa manusia pada umumnya cenderung berbuat zalim, terutama ketika mereka memiliki kekuasaan atau bersekutu dengan orang lain. Namun, pengecualian diberikan kepada orang-orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
Zalim dalam konteks ini berarti melampaui batas-batas yang ditetapkan oleh Allah SWT. Ini bisa berupa tindakan yang merugikan orang lain, baik secara fisik, material, maupun moral. Ketika seseorang memiliki kekuasaan atau berada dalam sebuah persekutuan, mereka sering kali tergoda untuk memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi, meskipun hal tersebut merugikan orang lain.
Keimanan dan Amal Saleh sebagai Pelindung dari Kezaliman
Namun, Allah memberikan pengecualian kepada mereka yang beriman dan beramal saleh. Orang-orang ini diibaratkan sebagai cahaya dalam kegelapan, yang dengan iman mereka kepada Allah dan perbuatan baik yang mereka lakukan, mereka mampu menjaga diri dari berbuat zalim. Mereka sadar bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, dan oleh karena itu, mereka berusaha keras untuk bertindak adil dalam setiap perbuatan mereka.
Realitas di Dunia
Sayangnya, Allah juga menekankan bahwa mereka yang beriman dan beramal saleh ini “sedikit” jumlahnya. Ini mencerminkan kenyataan pahit bahwa mayoritas manusia cenderung mengikuti hawa nafsu dan godaan dunia, sehingga mereka lebih mudah terjerumus dalam kezaliman. Hanya segelintir orang yang mampu melawan godaan tersebut dan tetap teguh dalam iman serta perbuatan baik.
Relevansi dengan Kehidupan Kontemporer
Ayat ini sangat relevan dengan kehidupan kita saat ini. Di zaman modern ini, kita sering melihat contoh bagaimana orang-orang yang berkuasa atau yang bekerja dalam kelompok-kelompok tertentu sering kali mengambil keputusan yang merugikan orang lain demi kepentingan pribadi atau kelompok. Korupsi, penindasan, ketidakadilan, dan diskriminasi adalah beberapa bentuk kezaliman yang merajalela di masyarakat kita.
Namun, ayat ini juga memberikan harapan. Meskipun jumlah orang yang beriman dan beramal saleh mungkin sedikit, mereka tetap ada dan mereka adalah pilar-pilar keadilan yang menyeimbangkan dunia. Mereka adalah orang-orang yang menjaga nilai-nilai kebenaran dan keadilan di tengah arus kezaliman yang kuat.
Kesimpulan
Surat Shod ayat 24 mengingatkan kita bahwa kezaliman adalah kecenderungan alami manusia, terutama ketika mereka berada dalam posisi kekuasaan atau dalam persekutuan. Namun, orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah pengecualian yang, meskipun jumlah mereka sedikit, memiliki peran penting dalam menjaga keadilan di dunia. Ayat ini mendorong kita untuk selalu introspeksi dan berusaha menjadi bagian dari kelompok yang sedikit ini, agar kita dapat terhindar dari kezaliman dan menjadi penegak kebenaran dalam kehidupan kita sehari-hari.