Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Islam. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam tidak secara eksplisit menyebutkan kelahiran Nabi Muhammad dalam satu ayat tertentu, namun beberapa ayat dalam Al-Qur'an mengisyaratkan kehadiran dan misinya sebagai Nabi dan Rasul terakhir. Berikut adalah beberapa ayat yang berkaitan dengan kelahiran dan peran Nabi Muhammad SAW beserta tafsirnya.
1. Surah Al-Fath (48:29)
"Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..."
Dalam ayat ini, Allah menyebut nama Muhammad secara jelas, menegaskan perannya sebagai utusan-Nya. Walaupun ayat ini tidak secara langsung berbicara tentang kelahirannya, namun penting untuk memahami bahwa Nabi Muhammad diutus untuk membawa risalah Islam dan membimbing umat manusia. Tafsir ayat ini menggarisbawahi karakteristik umat Islam yang mengikuti Nabi: kuat dalam menghadapi kezaliman, tetapi penuh kasih sayang kepada sesama Muslim. Kehadirannya di dunia adalah untuk menyempurnakan akhlak dan menjadi teladan bagi umat manusia.
2. Surah Al-Ahzab (33:45-46)
"Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi."
Ayat ini merujuk kepada misi kenabian Nabi Muhammad SAW yang dimulai sejak kelahirannya. Allah menegaskan peran beliau sebagai seorang saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan kepada seluruh umat manusia. Dalam tafsir ayat ini, Nabi Muhammad digambarkan sebagai "cahaya yang menerangi," yang memberikan petunjuk bagi umat manusia ke jalan yang benar. Kelahirannya membawa terang, dan hal ini sering dipahami sebagai isyarat simbolis bahwa Nabi Muhammad lahir untuk menghapus kegelapan (kejahiliyahan) yang meliputi manusia pada masa itu.
3. Surah Al-Anbiya' (21:107)
"Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."
Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Meskipun ayat ini berbicara tentang peran beliau sebagai utusan Allah, kelahirannya menjadi awal dari misi rahmatan lil alamin ini. Dalam tafsir, para ulama menjelaskan bahwa kelahiran Nabi Muhammad adalah titik awal dari hadirnya rahmat Allah yang besar kepada umat manusia, tidak hanya untuk umat Islam, tetapi untuk semua makhluk.
4. Surah As-Saff (61:6)
"Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: 'Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)'..."
Ayat ini merujuk kepada kabar gembira yang disampaikan oleh Nabi Isa AS tentang datangnya seorang Rasul setelahnya, yang namanya disebut sebagai Ahmad, nama lain dari Nabi Muhammad SAW. Tafsir ayat ini menunjukkan bahwa kelahiran Nabi Muhammad telah diramalkan oleh para nabi sebelumnya, termasuk Nabi Isa. Hal ini menguatkan bahwa kelahiran Nabi Muhammad adalah bagian dari rencana ilahi yang telah dinubuatkan jauh sebelumnya.
5. Surah Al-Qadr (97:1-3)
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."
Ayat-ayat ini biasanya dikaitkan dengan turunnya Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadr, namun beberapa mufassir juga mengaitkannya dengan momen-momen penting dalam sejarah Islam, termasuk kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kelahiran beliau di dunia dianggap sebagai peristiwa yang mengubah sejarah umat manusia, memberikan makna yang mendalam bagi kehidupan spiritual umat Islam. Dengan kata lain, kelahiran Nabi Muhammad adalah bentuk kemuliaan yang agung, layaknya malam Lailatul Qadr.
6. Surah Ad-Dhuha (93:1-11)
"Demi waktu dhuha, dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) membencimu. Dan sesungguhnya kesudahan itu lebih baik bagimu daripada permulaan."
Surah Ad-Dhuha diturunkan ketika Nabi Muhammad merasakan masa-masa sulit dalam hidupnya. Allah menegaskan bahwa Dia tidak meninggalkannya dan bahwa masa depannya akan lebih baik. Dalam tafsir ayat ini, banyak ulama yang melihat bahwa kelahiran Nabi Muhammad adalah awal dari berbagai tantangan, tetapi janji Allah untuk selalu mendampingi dan memberinya jalan keluar merupakan isyarat bahwa Allah telah menyiapkan perjalanan hidupnya untuk misi besar.
Kesimpulan
Meskipun Al-Qur’an tidak secara eksplisit menyebutkan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam satu ayat tertentu, banyak ayat yang mengisyaratkan misi kenabian dan peran besar beliau dalam membimbing umat manusia. Kelahiran Nabi Muhammad merupakan rahmat bagi seluruh alam, dan perannya sebagai penerang bagi umat manusia tercermin dalam berbagai ayat yang menegaskan bahwa Allah telah mengutusnya untuk membawa kebenaran, kabar gembira, dan petunjuk. Tafsir ayat-ayat ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana kelahiran Nabi Muhammad menjadi titik awal dari perubahan besar dalam sejarah manusia, baik dalam konteks spiritual maupun sosial.